Kamis, 30 September 2021

Info Panyaweuyan Majalengka

Info Majalengka >>> Sahabat Traveler yang suka dengan nuansa pesawahan nan hijau, dan juga suka dengan selfie dan photo photo kiranya lembah panyaweuyan ini bisa menjadi alternatif untuk sahabat traveler. 

sumber : IG Terasering_panyaweuyan

Pariwisata alam Payaweuyaan Majalengka menarik untuk dikunjungi, karena suguhan alami tidak hanya menyenangkan mata, tetapi juga asri dan suasana yang nyaman. Jadi, di tempat ini, rasanya sangat keren, yang membuatnya terasa di rumah yang persisten di sini.

Tur alami ini juga dikenal sebagai lembah Panyaweuyan, karena, selain lembah, itu juga merupakan lembah. Tempat ini sekarang menjadi tempat liburan favorit bagi komunitas di Majalengka, terutama di Argapax. Terutama setelah nama viral di media sosial, semakin banyak wisatawan ingin mengunjungi kunjungan alami yang indah ini.

Berada di lokasi wisata ini, Anda dapat menonton keindahan Gunung Ciemai yang mempesona. Ketinggian teras dari teras Sendiri dari Panyaweuyan mencapai 2000 Massel, sehingga dapat membayangkan betapa kerennya udara. Belum lagi banyak pohon dengan tanaman hijau yang mengisi tempat ini, lalu menambah kesan yang indah dan alami.

Area Bukit Panyaweuyan terutama ditanam dengan bawang merah. Lingkaran panoria hijau dengan langit biru tampak luar biasa. Berada di tempat ini tentu saja kegiatan paling keren adalah relaksasi dan berburu foto, itu juga bisa berjalan-jalan dan sepeda. Panorama alami yang indah dalam bentuk bukit bertingkat atau bukit hijau adalah latar belakang yang indah untuk selfoto.

IG : terasering_panyaweuyan

Lokasi

Dari pusat Majalengka berjarak 23 Km. Kamu harus berhati-hati saat perjalanan ke lokasi, sebab akses jalannya sulit, banyak berupa tanjakan dan kelokan.

Alamat: Desa Sukasari Kidul, Kecamatan Argapura, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.


Fasilitas 

Fasilitas di sini cukup lengkap, misalnya, jika kita hanya melihatnya memarkir kendaraan, selalu ada, jadi jika Anda ingin menemukan stan kuliner, toilet harus pergi ke daerah perumahan baru di sana. Ya, menurut saya, daya tarik wisata potensial Majalengka lebih memperhatikan Kantor Pariwisata Majalengkka untuk pemulihan atau pengembangan tempat wisata.

Lokasi pariwisata dibangun beberapa pemandangan jembatan atau melihat bukit. Yap Spot dari foto selain cocok untuk digunakan sebagai tempat foto juga merupakan tempat untuk mengistirahatkan para wisatawan sambil melihat keindahan alam Majalengka.

Untuk lebih jelasnya biar ngga penasaran dengan keindahan Obyek wisata Panyaweuyan ini silahkan kunjungi langsung ya gan ..di jamin ngga nyesel dan rasa capek perjalanan akan terobati.

Kamis, 14 Agustus 2014

Wisata Budaya Majalengka

Info Majalengka>> Para sobat sekalian pada kesempatan ini ada beberapa info mengenai Wisata Budaya Di Majalengka, mudah-mudahan bisa bermanfaat. Apa saja wisata budaya yang ada di majalengka ? Berikut ini beberapa wisata budaya di kab. Majalengka :

Musium Talaga Manggung

Museum Talaga Manggung berada di Desa Talaga Wetan, Kecamatan Talaga. Dimana jarak yang harus ditempuh untuk menuju ke museum ini yaitu +26 km dari pusat kota Majalengka. Akses menuju lokasi tersebut sudah baik, dimana tidak hanya bisa di tempuh oleh kendaraan pribadi melainkan dapat di tempuh oleh angkutan umum seperti Maja – Cikijing, Cikijing – Bandung dan sebagainya. Banyaknya peninggalan sejarah dari Kerajaan Talaga Manggung seperti kereta kencana, peralatan perang, dan alat kesenian, yang menjadi daya tarik tersendiri, dan adanya adat memandikan perkakas yang rutin dilaksananakan setahun sekali. Pengunjung yang datang kelokasi wisata budaya ini pada umumnya pelajar. Untuk tiket masuk pada lokasi wisata budaya ini tidak ada ketentuan biaya yang harus di keluarkan hanya sebatas sumbangan sukarela. Serta masih kurangnya fasilitas penunjang yang ada di Museum Talaga Manggung.

Selain Museum Telaga Manggung, di Kabupaten Majalengka terdapat dua tempat bersejarah lainnya seperti Monumen Perjuangan Kawunghilir (Ceper, Baki tempat sirih, peti kayu besar, dan senjata) yang berada di Desa Cigasong dan Tugu Peringatan Riwayat Bangun Rangin yang berada di Kecamatan Jatitujuh.

Rumah Adat Panjalin

Kabupaten Majalengka memiliki Rumah Adat Penjalin yang berada di Desa Panjalin Kidul , Kecamatan Sumberjaya yang memiliki jarak tempuh +27 Km dari pusat Kota Majalengka dengan luas +100 m2. Rumah Adat Panjalin ini merupakan peninggalan sejarah atau objek wisata budaya pada masa lampau dari Eyang Sanata, Rumah Adat Panjalin ini hampir sama dengan rumah Adat Minahasa, Rumah Adat Panjalin pada masa dulu di beri nama alas panjalin yang artinya “hutan rotan”. Rumah adat ini hampir punah karena peninggalan benda-benda yang ada sudah tidak ada karena kurangnya perhatian dari pemerintah setempat dan kurangnya pengelolaan. Akses menuju lokasi rumah adat panjalin ini tidak sulit namun kondisi jalan menuju lokasi tersebut kurang baik dan tidak adanya angkutan umum yang menuju lokasi wisata budaya tersebut. Pengunjung yang datang ke Rumah Adat Panjalin masih ada meskipun tidak terlalu banyak, di hari-hari tertentu seperti malam jumat adanya pengunjung yang menginap di Rumah Adat Panjalin tersebut. Tidak adanya fasilitas penunjang yang terdapat di Rumah Adat Panjalin. Untuk dapat masuk ke rumah adat panjalin iini tidak ada pungutan biaya atau tidak di kenakan tiket.

Hutan Lindung Patilasan Prabu Siliwangi

Hutan Lindung Patilasan Prabu Siliwangi berada di Kelurahan Pajajar, Kecamatan Rajagaluh dengan luas mencapai +3 Ha yang dibangun pada tahun 2000/2001. Jarak dari pusat Kota Majalengka menuju lokasi objek wisata  +21km. Patilasan Prabu Siliwangi pada zaman dahulu merupakan suatu tempat peristirahatan Prabu Siliwangi dan konon katanya menurut masyarakat sekitar merupakan tempat menghilangnya Prabu Siliwangi. Dalam kawasan wisata ini terdapat dua talaga (Talaga Emas dan Talaga Pancuran) yang dianggap airnya suci oleh masyarakat sekitar dan pengunjung, sehingga sebelum melakukan ritual di patilasan tersebut pengunjung diharuskan mandi bersih di dua talaga tersebut. Selain talaga dan patilasan Prabu Siliwangi, dikawasan wisata ini juga terdapat pohon bambu peninggalan soekarno yang dari tahun ke tahun berjumlah 5 buah (tumbuh 1, mati 1) serta adanya kolam pemandian bagi pengunjung. Selain keindahan alam, pengunjung dapat menyaksikan kera-kera liar di sekitar kawasan ini dan berbagai jenis ikan langka yang terdapat di balong Cikahuripan. Selain itu di kawasan ini terdapat arena outbond (camping), kolam renang dan situ cipadung yang berbatasan langsung dengan Desa Indrakila Kecamatan Sindang.

Makam Buyut Kyai Arsitem

Terletak di Desa Sumber Wetan Kecamatan Jatitujuh dengan jarak tempuh +37 Km dari pusat Kota Majalengka yang memiliki luas +450 m2. Objek wisata ini merupakan wisata budaya (ziarah) yang merupakan makam Buyut Kyai Arsitem dipercaya oleh masyarakat akan mendapat berkah setelah berziarah ke makam tersebut. Makam ini ada hubungannya dengan sumur sindu, setiap pengunjung yang datang harus mandi di sumur sindu untuk membersihkan atau mensucikan diri kemudian berziarah ke Makam Buyut Kyai Arsitem. Akses menuju lokasi tersebut kurang baik seperti jalan yang rusak dan belum adanya angkutan umum yang menuju lokasi tersebut. Pengunjung yang datang ke tempat ini tidak hanya dari Kabupaten Majalengka melainkan dari kabupaten-kabupaten di sekitarnya seperti dari Kabupaten Indramayu.

Makam Eyang Natakusuma

Eyang Natakhusuma merupakan tokoh sejarah kebudayaan pada masa kerajaan Talaga Manggung. Makam Eyang Natakhusuma Terletak di Desa Talaga Wetan Kecamatan Talaga dengan jarak tempuh +26 Km dari pusat Kota Majalengka yang memiliki luas +2 Ha. Akses menuju lokasi Makam Eyang Natkhusuma kurang baik dimana kondisi jalannya berupa jalan tanah. Fasilitas yang ada di lokasi tersebut  masih kurang memadai seperti lahan parkir dan fasilitas lainnya. Pengunjung yang datang untuk berziarah ke lokasi tersebut bukan hanya dari Kabupaten Majalengka saja melainkan dari luar Kabupaten Majalengka seperti dari Kabupaten Cirebon dan Kabupaten Indramayu.

Makam Buyut Israh

Terletak di Desa Sukasari Kidul Kecamatan Argapura dengan jarak tempuh +15 Km dari pusat Kota Majalengka yang memiliki luas +2 Ha. Akses menuju lokasi Makam Buyut Israh kurang baik dan belum adanya angkutan umum yang menuju lokasi tersebut, melainkan hanya ada ojek. Pengunjung yang datang ke Makam Buyut Israh pada hari biasa hanya beberapa orang saja, namun pada bulan tertentu seperti bulan rayagung pengunjung yang datang ke lokasi terebut bisa mencapai 500 orang/hari, dan adanya sebuah hajat yang disuguhkan oleh pengelola makam Buyut Israh tersebut. Fasilitas dilokasi tersebut hanya terbatas seperti hanya ada toilet, dan musola. Pada umumnya pengunjung yang datang hanya untuk berziarah dan meminta keberkahan.

Sumur Sindu

Terletak di Desa Sumber Wetan Kecamatan Jatitujuh dengan jarak tempuh +37 Km dari pusat Kota Majalengka yang memiliki luas +150 m2. Objek wisata ini merupakan peninggalan budaya yang merupakan sebuah sumur keramat yang airnya dipercaya oleh masyarakat sekitar untuk membersihkan atau mensucikan diri. Akses menuju lokasi tersebut kurang baik seperti jalan yang rusak dan belum adanya angkutan umum yang menuju lokasi tersebut. Fasilitas di objek wisata budaya ini sangat kurang. Untuk pengunjung yang datang ke lokasi wisata budaya tersebut relatif banyak, untuk hari malam jumat kliwon mencapai 10-50 orang, sedangkan untuk hari besar seperti muludan mencapai 100 orang pengunjung yang datang dan dari pihak pengelola atau kuncen menyuguhkan wayang kulit sebagai hiburan pengunjung. Tiket untuk masuk ke lokasi tersebut tidak di target melainkan hanya sebatas infak.

Sumur Dalem

Sumur Dalem terletak di Desa Pilangsari Kecamatan Jatitujuh dengan jarak tempuh +33 Km dari pusat Kota Majalengka yang memiliki luas +100 m2.  Objek wisata ini merupakan objek wisata budaya yang merupakan sebuah sumur keramat yang airnya dipercaya oleh masyarakat sekitar untuk memintah berkah. Akses menuju lokasi tersebut kurang baik seperti jalan yang rusak dan belum adanya angkutan umum yang menuju lokasi tersebut, selain itu lokasi yang berada di tengah hutan dan jauh dari pemukiman warga sekitar. Namun pengunjung yang datang ke tempat lokasi wisata budaya tersebut masih ada, setiap pengunjung yang datang ke tempat wisata tersebut di antar oleh juru kunci (kuncen).

Makam Pangeran Muhammad

Makam Pangeran Muhamad yang menempati area seluas sekitar 4.150 m² terletak di Kampung Cicurug, Desa Cicurug – Kabupaten Majalengka. Di tengah area persawahan di daerah perbukitan yang berjarak sekitar 3 km dari pusat Kota Majalengka. Pangeran Muhammad merupakan utusan Sunan Gunung Djati dalam menyebarkan agama Islam di daerah Majalengka. Area pemakamannya terbagi menjadi tiga bagian, yaitu  halaman parkir, halaman yang berisi makam-makam juru kunci, dan makam Pangeran Muhamad. Makam Pangeran Muhamad terletak di bagian paling belakang atau paling utara. Di sini Anda akan mendapatkan satu bangunan cungkup permanen berukuran 5 x 6 m, berlantai keramik putih, dan beratap genting. Makamnya ditandai dengan adanya jirat dan dua nisan yang terletak di bagian utara dan selatan jirat. Jirat tersebut merupakan bangunan berdenah segi empat berteras tiga. Jirat dibuat dari bahan permanen dengan permukaan dilapisi keramik. Nisan dibuat dari batu pipih dengan bentuk dasar segi empat dan pada bagian atas berbentuk undakan yang diakhiri bentuk rata pada bagian atasnya. Uniknya, makam ditutup dengan kelambu berwarna putih yang disangga empat tiang besi.

Demikian beberapa wisata budaya majalengka yang bisa saya infokan semoga bermanfaat dan menambah ilmu pengetahuan anda. 

Bandara International Kertajati

Info Majalengka - Rupanya Kabupaten yang orang lain anggap sepi dan tidak ramai ternyata akan berbalik, karena akan berdirinya Bandara International Kertajati Majalengka, ya bandara ini masih dalam tahap pembangunan. Rencananya proyek ini akan groundbreaking pada September-Oktober 2014 karena persoalan pembebasan lahan sudah hampir selesai. 
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Tanjung mengatakan lahan yang sudah disiapkan oleh Pemerintah Daerah (Pemda) Jawa Barat (Jabar) mencapai 1.800 hektar. Kini hanya tinggal sedikit lagi yang masih proses pembebasan dari total kebutuhan lahan sebesar 2.000 hektar.

"Kita tahu pemda berkewajiban siapkan tanahnya, tanahnya sudah disiapkan 1800 hektar," ungkap menteri yang kerap disapa CT ini di kantornya, Kawasan Lapangan Banteng, Jakarta, Rabu (25/6/2014).

Kewajiban Pemda selanjutnya yang harus dipenuhi adalah membuat aturan untuk penunjukkan pelaksana proyek kepada BUMD atau perusahaan daerah. Mereka nantinya akan bekerjasama dengan BUMN bandara yaitu PT Angkasa Pura II.
"Agar nantinya prosesnya bisa business to business," sebutnya.
Chairul Tanjung melanjutkan, proyek ini juga melibatkan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yang tengah membangun infrastruktur sisi udara bandara, yaitu pembuatan runway sepanjang 3000x60 meter. Prosesnya sudah mencapai 40%. "Pembangunannya telah dilaksanakan Kemenhub," ujar Chairul Tanjung.
Proyek Bandar Udara (Bandara) Kertajati di Majalengka, Jawa Barat merupakan salah satu proyek yang akan diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di masa akhir pemerintahannya.
Pembangunan bandara ini atas usulan Pemda Jabar untuk menggantikan fungsi dari Bandara Husein Sastranegara di Bandung. Bandara seluas 2.000 hektar ini akan dilengkapi dengan akses tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan, juga akses kereta. Luas terminalnya mencapai 60.000 meter persegi yang bisa menampung 5-6 juta penumpang.

Bandara ini ditargetkan bisa beroperasi pada tahun 2018 termasuk segala infrastruktur pendukungnya. Untuk membangun Bandara Kerjati diperlukan dana hingga Rp 5,5 triliun.

Bunderan Munjul Majalengka

Bunderan Ikan Munjul 
Info Majalengka - Alhamdulillah majalengka semakin maju saja dari segi pembangunan, bila para sobat yang datang ke majalengka akan melewati bunderan yang ada patung Ikannya. Bunderan ini menjadi menarik dan juga memperindah tatanan Kota Majalengka. Khususnya saya asli majalengka baru tahu kalau ada bunderan ini, maklum sudah lama tinggal di Tasikmalaya, ke majalengka setiap tahun sekali. Tidak sengaja sich sengaja ngajak jalan-jalan istri dan anak untuk menghilangkan kejenuhan di Kampung, akhirnya jalan-jalan ke Kabupatennya atau pusat kota majalengka. Berikut ini gambaran bunderan Munjul di siang hari : 
Photo Bunderan Munjul di Siang hari
Terlihat sangat sederhana, namun tempat ini dijadikan tempat yang paling nyaman bagi warga Majalengka. Tak ada yang menyangka bila disiang hari tempat ini sangatlah gersang dan sepi, hanya terdapat kendaraan-kendaraan yang melintas dari arah Kadipaten atau sebaliknya. Tapi bila sore hari menjelang maghrib, masyarakat tumpah ruah ditempat ini. Anak-anak sampai orang tua semuanya menyempatkan diri berkumpul dan menghabiskan waktu di Bunderan kebangaan Kepala Daerah ini.
Coba anda jalan jalan di malam hari akan terlihat sangat indah, dengan lampu-lampu yang berkelip-kelip...
Sambil menikmati suasana bunderan anda bisa mencicipi jajanan yang sudah tertata rapih...Bukan hanya warga majalengka saja yang berkunjung warga luar kota pun banyak, apakah hanya sekedar istirahat sehabis perjalanan jauh, bahkan para komunitas pun banyak yang photo-photo di bunderan munjul ini. Semoga kita bisa menjaga kebersihan dan tidak merusaknya...semoga bermanfaat.


Rabu, 13 Agustus 2014

Alamat Hotel di Majalengka

Bagi sobat yang dari luar kota bingung mencari alamat hotel yang ada di majalengka. Pastinya setelah liburan mengunjungi obyek wisata alam atau mungkin dalam perjalanan kemalaman, saya infokan alamat tempat penginapan yang ada di majalengka :
Hotel Sederhana Baru.

Alamat : JL.K.H.Abdul Halim Majalengka No. 261.  No. Telepon (0233) 281029. (Hotel Melati)
Hotel Putrajaya. 
Alamat : JlnKH. Abdul Halim Majalengka No. 94.  No. Telepon (0233) 281653. (Hotel Melati)
Hotel Tidar Jaya. 

Alamat : JL.Kartini No.21 Majalengka. No Telepon (0233) 281143. (Hotel Melati)

Itu beberapa hotel yang ada di majalengka, mungkin belum ada hotel yang berkelas bintang V atau sekelas International yang penting anda bisa menginap secara nyaman untuk menghilangkan rasa lelah. 

Wisata Alam di Majalengka

Para sobat yang kami hormati dan banggakan, barangkali bermanfaat info ini sebagai informasi untuk melihat lebih jauh jenis wisata alam di Majalengka. Barangkali suatu saat sobat sekalian berminat untuk berkunjung ke Majalengka dan mencari suasana alam yang indah dan masih asri, berikut ini beberapa tempat wisata alam yang ada di majalengka :

A. Curug Muara Jaya

Curug Muara Jaya berada di Desa Argamukti, Kecamatan Argapura yang dikelola  pada tahun 1999. Dimana jarak yang harus ditempuh untuk menuju curug ini yaitu +20.1 km dari pusat kota Majalengka. Luas Curug Muara Jaya sebesar +2 Ha. Jarak dari tempat parkir menuju curug tersebut yaitu +300 m berupa jalan setapak yang telah menggunakan paping blok. Objek Wisata Curug Muara Jaya menawarkan keindahan alam dengan panorama air terjun setinggi 73 m yang terdiri dari tiga umpak. Udara yang sejuk dengan hamparan sayur mayur dan pohon kesemek menjadi daya tarik bagi peminat wisata alam. Kawasan ini merupakan jalur alternatif pendakian ke puncak Gunung Ciremai, disamping itu dilokasi ini pada setiap tahunnya digelar upacara pareresan yang dilakukan setelah panen raya. Objek wisata ini banyak diminati oleh pengunjung, dengan rata-rata jumlah pengunjung pada hari libur sebanyak +200 pengunjung, dan pada hari biasa +20 pengunjung dengan harga tiket masuk sebesar Rp. 4.000/orang. Sedangkan Jumlah pengunjung pada tahun 2007 berjumlah 15.782 pengunjung dan pada tahun 2005 berjumlah 32.300 pengunjung, dari tahun 2005 – tahun 2007 mengalami penurunan tingkat kunjungan.

B. Curug Sawer

Curug Sawer terletak di Desa Argalingga, Kecamatan Argapura. Dimana jarak yang harus ditempuh untuk menuju curug ini yaitu +21.5 km dari pusat kota Majalengka. Luas Curug Sawer sebesar +2.986 m2. Objek wisata ini sangat berpotensi untuk dikembangkan menjadi objek dan daya tarik wisata alam karena memiliki keindahan curug. Kendala dan permasalahan yang di hadapai objek wisata ini kurangnya akses menuju tempat wisata ini dan kondisi jalan yang sangat curam untuk menuju lokasi tersebut sehingga pengunjung mengalami kesulitan untuk mencapai wisata tersebut. Tidak hanya itu objek dan daya tarik wisata ini tidak ada restribusi dan belum terkelola dengan baik, sehingga kurang terawat dan kurangnya minat pengunjung bahkan tidak adanya pengunjung.

C. Air Terjun Cibali

Objek dan daya tarik wisata ini terletek di Desa Cikondang Kecamatan Cingambul yang memiliki jarak +39 km dari pusat kota Majalengka. Objek wisata ini pada umumnya sering di kunjungi oleh para pelajar yang datang pada waktu libur. Objek wisata Air Terjun Cibali ini belum terkelola dengan baik. Untuk akses menuju lokasi tersebut kurang baik dan angkutan umum yang menuju ke tempat wisata ini belum ada. Sedangkan fasilitas di objek wisata ini belum dibangun.

D.Air Terjun Cilutung

Terletak di Desa Campaga Kecamatan Talaga dengan jarak tempuh +28 Km dari  pusat Kota Majalengka. Objek Wisata ini memiliki potensi yang sangat baik untuk dikembangkan, namun lokasi ini belum terkelola dengan baik. Akses menuju lokasi tersebut sudah cukup baik tetapi belum adanya angkutan umum untuk menuju lokasi tersebut. Oleh karena itu, objek wisata ini memerlukan perhatian yang lebih dalam menangani potensi pariwisata yang ada di Desa Talaga Kulon, sehingga Air Terjun Cilutung dapat dikembangkan menjadi objek wisata yang dapat menarik minat pengunjung.

E. Curug Tonjong

Curug Tonjong merupakan objek wisata alam. Objek ini berada di Desa Teja kecamatan Rajagaluh, yang dikelola oleh pihak Desa/Kompepar dan TNGC (Taman Nasional Gunung Ciremai). Jarak dari Kota Majalengka +20 km disebelah Timur dengan luas objek ini yaitu +0,5 Ha.

Curug Tonjong menawarkan keindahan alam yang asri dan alami berupa aliran sungai dengan air terjun yang cukup deras walaupun tidak terlalu tinggi ditambah dengan batu-batuan besar yang terdapat disepanjang aliran sungai. Keunikan dari lokasi wisata ini adalah jembatan bambu yang sengaja dibuat sehingga pengunjung dapat menikmati keindahan lokasi ini ketika melewatinya sampai ke puncak curug serta pada nilai alamiah, sejuknya udara, dan beningnya air sungai yang mengalir. Dimana dipuncaknya terdapat pelataran sebagai tempat beristirahat. Sehingga pada tahun 2005 objek tersebut banyak diminati oleh pengunjung, hal ini dapat dilihat dari jumlah pengunjung sebanyak 5.000 orang pada tahun 2005.

F. Situ Sangiang (Makam Sunan Parung)

Situ Sangiang terletak di Desa Sangiang, Kecamatan Banjaran yang didirikan pada tahun 1998, dimana jarak yang harus di tempuh untuk menuju obyek wisata ini yaitu +27 km dari pusat kota Majalengka. Luas keseluruhan objek wisata ini yaitu +107 Ha, sedangkan untuk luas Situ Sangiang yaitu +19,7 Ha. Objek wisata ini dikelola oleh TNGC (Taman Nasional Gunung Ciremai) dan KOMPEPAR (kelompok penggerak pariwisata). Objek wisata Situ Sangiang memiiki panorama yang indah dengan hamparan situ/danau, dalam Situ Sangiang hidup ikan mas dan ikan lele yang menurut masyarakat setempat dipercaya sebagai penjelmaan prajurit Talaga Manggung. Selain situ di tempat ini terdapat makam kramat Sunan Parung yang menjadi tujuan utama para pengunjung untuk berziarah. Sambil menikmati keindahan panorama Situ Sangiang, pengunjung dapat berkeliling menggunakan jalan setapak melihat pepohonan yang berumur ratusan tahun dan satwa liar seperti kera dan lutung.

Akses menuju objek wisata ini cukup baik, jalan menuju objek wisata, dari arah wates sudah cukup baik dengan konstruksi aspal, kondisinya lebar cukup untuk mobil dua arah tetapi seterusnya kondisi jalan yang rusak dan tidak adanya angkutan umum yang menuju kesana, melainkan hanya mobil bak terbuka atau ojek dan kurangnya pasokan air bersih. Rata-rata pengunjung ke objek ini yaitu +800 – 1000 pengunjung/bulan (80% wisata ziarah dan 20% wisata ke situ). Pada tahun 2007 jumlah pengunjung yaitu 8.387 pengunjung sedangkan pada tahun 2005 jumlah kunjungan ke objek wisata ini yaitu 20.600 pengunjung, dengan harga tiket masuk Rp.3000/orang. Sedangkan fasilitas yang terdapat objek wisata tersebut yaitu loket karcis, toilet, parkir, dan tempat istirahat.

G. Situ Janawi

Terletak di Desa Teja, Kecamatan Rajagaluh, dengan jarak tempuh +25 km dari pusat Kota Majalengka. Situ ini memiliki luas sebesar +1 Ha yang sampai saat ini masih dikelola oleh Madrasah Diniyah Awaliah. Situ ini memiliki keunikan, dimana adanya daratan kecil ditengah situ dan adanya sumber mata air yang konon katanya dapat menyembuhkan penyakit.

Akses menuju situ ini sudah cukup baik dengan kondisi jalan yang sudah diaspal, tetapi tidak adanya sarana trasnportasi berupa angkutan umum yang menuju ke objek wisata tersebut dengan fasilitas yag masih kurang mendukung. Rata-rata jumlah pengunjung pada event tertentu (lebaran) mencapai +150 pengunjung dengan tiket masuk sebesar Rp. 5.000,-/orang.

H. Talaga Herang

Objek wisata ini terletak di Kecamatan Sindangwangi yang didirikan pada tahun 1999. Objek wisata ini berjarak +23 km dari pusat Kota Majalengka, dimana objek ini dikelola oleh Desa atau KOMPEPAR yang memiliki luas +3 Ha dengan jumlah karyawan sebanyak 10 orang. Objek ini masih bersifat alami dengan mononjolkan daya tarik air talaga yang sangat bening dan adanya mata air yang keluar dari perut bumi ditengah talaga sehingga pengunjung dapat melihat sampai ke dasar talaga. Selain itu objek wisata ini menawarkan koleksi berbagai jenis ikan yang terdapat di talaga, pengunjung dapat menikmati keindahan talaga dengan menggunakan becak air atau perahu kecil.

I. Situ Cipanten

Situ Cipanten terletak di Desa Gunung Kuning, Kecamatan Sindang. Situ ini memiliki luas +1 Ha yang diresmikan pada tahun 1973 yang merupakan Proyek Insentif IPD yang dikelola oleh Desa atau KOMPEPAR. Jarak dari pusat kota menuju objek wisata ini +15 km. Situ ini memiliki 3 manfaat, diantaranya untuk pengairan, perikanan, dan pariwisata. Daya tampung situ ini yaitu 30.000 m3, dimana air yang mengalir dari situ ini sebesar 0.350 l/d dengan areal yang dialiri mencapai 600 Ha. Selain itu objek ini menyediakan pemandangan situ yang cukup menawan, pengunjung dapat menikmati kesejukan udara di lokasi tersebut sambil menikmati pemandangan situ yang tenang.

J. Situ Batu

Situ Batu terletak di Desa Malausma, kecamatan Malausma dengan jarak tempuh +46 km dari pusat Kota Majalengka. Luas keseluruhan objek wisata ini yaitu +500 m2. Situ Batu merupakan objek wisata alami dan terdapat sumber mata air. Akses menuju lokasi tersebut kurang baik dimana jalan menuju lokasi objek wisata hanya jalan batu atau jalan tanah, selain itu belum adanya angkutan umum yang menuju lokasi Situ Batu. Tidak adanya pengelolaan atau perawatan terhadap objek wisata tersebut sehingga menyebabkan adanya kerusakan terhadap Situ Batu.

K. Situ Cikuda

Objek wisata Situ Cikuda berada di Desa Padaherang, Kecamatan Sindangwangi dengan jarak tempuh + 25 Km. Objek wisata ini dikelola oleh Karang Taruna Desa Padaherang dan pada saat ini sering digunakan oleh masyarakat sekitar sebagai tempat pemancingan ikan serta adanya bendungan. Situ ini belum terkelola dengan baik

Akses menuju ke lokasi tersebut relatif baik dengan kondisi jalan beraspal tetapi disebagian wilayah terdapat jalan yang rusak.

L. Gunung Tilu

Gunung Batu Tilu terletak di Desa Jatimulya Kecamatan Kasokandel dengan jarak tempuh + 8 Km dari pusat Kota Majalengka. Objek wisata Gunung Batu Tilu termasuk jenis wisata alam, Gunung Batu Tilu terdiri dari tiga bukit yang memiliki keunikan dan keindahan alam tersendiri. Akses menuju lokasi tersebut kurang baik, belum adanya angkutan umum untuk menuju lokasi tersebut dan belum adanya fasilitas yang terdapat di objek wisata ini serta belum adanya pengelola yang mengurus objek wisata ini sehingga objek wisata Gunung Batu Tilu tidak berkembang dan tidak terawat dengan baik. Pengunjung yang datang ke objek wisata ini masih ada meskipun sudah jarang pengunjungnya.

M. Kebun Teh Cipasung

Terletak di Desa Cipasung Kecamatan Lemahsugih yang memiliki luas +58 Ha yang dikelola oleh Koperasi Buana Mukti, dengan jarak tempuh +59 Km dari pusat Kota Majalengka. Kebun Teh Cipasung memiliki keindahan alam yang menarik di bandingkan objek wisata yang lainnya yang ada di Kabupaten Majalengka maupun di luar Kabupaten Majalengka. Hal ini terlihat dari jumlah pengunjung pada tahun 2005 berjumlah 5.000 orang. Akses menuju lokasi wisata tersebut kurang baik dan belum adanya angkutan umum yang menuju lokasi tersebut serta belum adanya fasilitas yang terdapat di objek wisata ini. Pengunjung yang datang kelokasi objek wisata ini pada hari libur dapat dikatakan cukup banyak yang mencapai 50-100 orang per harinya. Sedangkan untuk tiket ke lokasi wisata ini yaitu Rp.3.500,-/orang.

N. Pendakian Gunung Ciremai

Gunung Ciremai (Ceremai, Cereme, Cerme, Careme) secara administratif termasuk dalam wilayah tiga kabupaten, yakni Kabupaten Cirebon, Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Majalengka, Provinsi Jawa Barat. Posisi geografis puncaknya terletak pada 6° 53' 30" LS dan 108° 24' 00" BT, dengan ketinggian 3.078 m di atas permukaan laut. Gunung ini memiliki kawah ganda, kawah barat yang beradius 400 m terpotong oleh kawah timur yang beradius 600 m. Pada ketinggian sekitar 2.900 mdpl di lereng selatan terdapat bekas titik letusan yang dinamakan Gowa Walet. Kini Gunung Ciremai termasuk ke dalam kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai, yang memiliki luas total sekitar 15.000 hektare.

Pendakian Gunung Ciremai terletak di Desa Argamukti, Kecamatan Argapura. Pendakian Gunung Ciremai ini dikelola oleh TNGC  (Taman Nasional Gunung Ciremai). Daya tarik objek wisata ini adalah puncak Gunung Ciremai, pendakian dan keindahan alamnya. Akses untuk mencapai lokasi ini kurang baik dan tidak dapat di tempuh oleh angkutan umum, dengan harga tiket untuk pendakian ini yaitu Rp. 6.500,-/orang.

O. Panorama Cikebo

Panorama Cikebo berada di Desa Tegal Sari Kecamatan Maja, dengan jarak tempuh +14 km dari pusat Kota Majalengka. Objek dan daya tarik Panorama Cikebo memiliki pemandangan yang indah dan dapat dijadikan sebagai tempat untuk beristirahat dan tempat bakar jagung bagi pengunjung. Akses untuk menuju lokasi objek wisata ini cukup baik karena berada dipinggir jalan dan dilalui oleh angkutan umum. Fasilitas yang terdapat disana yaitu tempat istirahat dan tempat bakar jagung.

Itulah beberapa wisata alam yang ada di Majalengka, mudah-mudahan info ini bisa bermanfaat untuk mengenal lebih jauh tentang majalengka.